10/17/2013

_ A NOSY SATURDAY... _


  

October 05, 2013

Sabtu pagi yang cerah, matahari tersenyum malu, membiaskan sinarnya di teras atas rumah. Ku buka pintu, kurentangkan kedua tanganku. Huaahhh... Segarnya!!! Terlihat dengan sudut mataku, Pitty, kucing kesayangan Riri, duduk bertengger di pinggir kanopi dengan manisnya.

Hari ini mau ngapain yaaa??? Begitu banyak list yang harus aku kerjakan hari ini, dari mulai bebersih dan beberes rumah, cuci cuci, sampai ke pasar belanja kebutuhan dapur. Bingung juga mau mulai dari mana. Maklum sudah hampir 2 bulan ini aku tidak mempunyai asisten rumah tangga, si mbak dengan terpaksa dipulangkan karena ia lebih banyak tidak jujur dalam kesehariannya di rumah. Repot juga gak ada asisten rumah tangga, but actually banyak hikmahnya juga sih.  Aku, mas Ian, dan Riri jadi bahu membahu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Memang, sebenarnya porsi yang bertengger di pundakku lebih banyak, +- 70% lah, sisanya terbagi rata ke Riri dan mas Ian. This is my real life now, bangun pagi menyiapkan sarapan, bebersih rumah, cuci cuci, dan menyiapkan makan siang sekaligus malam, baru kemudian bersiap untuk ke kantor. Pulang kantor menjemput Riri les, mampir ke toko buku bila ia ada tugas sekolah, baru kemudian pulang ke rumah. Bahagia itu ketika selesai masak terus makan bersama Riri dan mas Ian dan melihat mereka menikmati suap demi suap yang masuk ke mulut mereka. Bahagia itu ketika menjemput Riri les dan ia membinarkan matanya ketika melihatku menjemputnya. Bahagia itu ketika melihat mas Ian menyiram bunga atau memilah baju baju yang sudah di laundry menjadi 3 bagian (hmmm.. Mantap!!!). Aku benar benar menikmati saat saat di rumah yang isinya hanya ada kami bertiga, tanpa ada orang lain yang nyempil di dalamnya. Well, Aku berusaha santai menjalani semuanya, kalo gak sempat masak ya beli, kalo gak sempat nyuci setrika baju ya laundry. Kalo gak sempat bebersih rumah pagi, ya pulang kantor ngerjainnya. Enjoy aja lagi!!! Hehehe.. Just go with the flow, just the way I am.

Sabtu pagi ini ku mulai dengan menyiapkan roti untuk sarapan kami bertiga, serta secangkir kopi untuk mas Ian. Setelah itu bebersih rumah. Hari ini baju baju di laundry aja deh dan acara masak memasak libur dulu. Riri baru saja selesai ujian tengah semester.
Pada kenyataannya, sudah dari beberapa minggu sebelum ujian tengah semesternya Riri sibuk bercerita tentang film film yang telah ditonton teman temannya di sekolah. And you know what the themes of those films are??? There are horror films!!! Whaaattt??? Yup.. Aku aja heran, kok bisa ya anak anak kelas 6 SD diperbolehkan menonton film horor di bioskop oleh orang tua mereka. Mulai dari Conjuring sampai Insidious. I don't believe it, but it's true. Menurutku film horor itu malah akan menumbuhkan rasa takut pada anak anak, takut kegelapan, takut melakukan aktivitas sendirian, dan itu sudah pasti akan membuat mereka menjadi tidak mandiri karena mereka akan menunggu adanya orang lain untuk mulai beraktivitas.

 

Entah kenapa hari ini aku mengijinkan Riri menuntaskan rasa penasarannya nonton film horor, karena sebelumnya ia sempat juga merecokiku dengan keinginannya untuk nonton film Conjuring, film horor juga, namun tidak kuijinkan. Tidak mempan padaku, Riri "mencobai" tantenya, ketika sedang menginap di rumah sepupunya, ia merengek rengek agar diijinkan menonton Conjuring, daaannn... Tantenya mengijinkan!! Hadeuh, aku kecolongan!! Aku tidak mau kecolongan untuk kedua kalinya, maka ketika Riri heboh bercerita tentang teman temannya yang nonton film Insidious 2 di bioskop, aku berjanji untuk mengajaknya nonton film Insidious 2, tetapi dengan syarat ia harus belajar keras dulu untuk ujian tengah semesternya.

Sepertinya Riri tertular wabah film horor dari aku deh, karena di rumah aku gemar sekali menonton acara "Dunia Lain di TransTV" dari sejak dipandu oleh Hari Panca sampai sekarang ketika acara itu berganti nama menjadi "Masih Dunia Lain" dipandu oleh Rudi Kawilarang. Dan selama itu kuperhatikan memang Riri suka mencuri curi menontonnya ketika ia sedang bersamaku yang sedang asyik menonton acara itu. Film horor itu menggelikan begitu kataku selalu kepada Riri, fim itu dibuat untuk menghibur bukannya untuk menakut nakutii, jadi kalo nonton film horor mindset-nya sudah diset menggelikan bukan menakutkan. (Hehehe... Aneh banget yak...)

Sabtu sore aku, mas Ian, dan Riri akhirnya meluncur juga menuju Mall @ Alam Sutera, tujuan kami, lebih tepatnya aku dan Riri, adalah menonton film Insidious 2, kami bersekongkol gak ngasi tau mas Ian tentang rencana ini, kalo mas Ian tau ia bisa mundur teratur gak mau menemani kami. Aku dan Riri menyusun rencana, aku membeli tiket sementara Riri akan mengajak mas Ian membeli camilan, sehingga ia tidak tau film apa yang akan kami tonton. Daaannn... berhasiiilll!!! Sampai masuk ke dalam studio XXI dan duduk, mas Ian dengan "manis" menjalaninya, bila ia bertanya tentang film apa yang akan kami tonton, aku dan Riri selalu menjawabnya dengan film Runner - Runner, film tentang games judi di internet yang dibintangi oleh Justin Timberlake. (Hahaha.. Gak tau dia!!!). Sampai ketika musik pembuka film terdengar dan film dimulai, tersadarlah mas Ian kalo ia sedang kami kerjain. (Hahaha...) But in fact, he enjoyed the movie, sambil sesekali menoleh ke kiri menutup matanya bila ada sesuatu hal yang membuatnya ngeri. Sesekali aku melempar mas Ian dengan popcorn untuk mengagetkannya. Aku rasa ia jaim di depan Riri, rasa takutnya ia tutupi supaya gak jatuh jatuh amat imejnya di depan anaknya. (Hahaha..)

Film Insidious 2, film dari rumah produksi Sony Picture arahan sutradara James Wan, mengisahkan tentang keluarga Lambert yang masih terguncang dengan peristiwa misterius yang sempat mengakibatkan Dalton Lambert, sang anak, koma selama beberapa waktu. Meskipun berhasil menyelamatkan Dalton, peristiwa tersebut telah memakan seorang korban bernama Elise Reinier, seorang paranormal. Namun, keluarga Lambert akhirnya kembali menjadi satu keluarga utuh. Sang Ibu, Renai Lambert, berusaha keras untuk melanjutkan kehidupan normalnya, tetapi munculnya kembali sosok arwah yang mengerikan, membuat dirinya merasa bahwa keluarganya masih terancam bahaya. Semakin lama, sosok wanita tua yang mengerikan justru semakin tampak nyata, bahkan juga menyakiti fisik Renai. Setelah beberapa peristiwa mengerikan tersebut, Renai berusaha meyakinkan Josh Lambert, sang suami, bahwa mereka masih belum terbebas dari gangguan arwah gentayangan, tetapi Josh justru menampik semua cerita yang disampaikan istrinya. Lorraine Lambert, Ibu kandung Josh, juga turut mengalami penampakan. Hal ini, membawa Lorraine untuk kembali meminta bantuan dari 2 mantan asisten almarhum paranormal Elise Reinier. Dari pengakuan roh Elise, ia mengungkap bahwa hantu wanita tua yang membunuhnya. Keluarga Lambert berusaha mengungkap misteri masa lalu Ayahnya sendiri, Josh Lambert. Josh Lambert yang sekarang adalah bukan Josh Lambert yang sebenarnya, ia kembali ke dunia nyata dan dirasuki hantu wanita yang mengikutinya setelah menyelamatkan Dalton dari dunia astral. Misteri tersebut membuat keluarga mereka kembali berhubungan dengan alam gaib dan dihantui kejadian-kejadian aneh yang bahkan lebih mengerikan dari sebelumnya. Dalton dengan bakat alam bawah sadarnya, mencoba menemukan ayahnya di dunia astral. Pada akhirnya Dalton berhasil menyelamatkan dan membawa kembali ayahnya dari dunia astral ke dunia nyata dan keluarga mereka pun terbebas dari teror hantu-hantu mengerikan. Fiuh, lumayan membuat sport jantung juga nih, film Insidious 2 ini merupakan horor klasik yang mengandalkan atmosfir kuat dan unsur kejutan, bukan mengandalkan pemain berbikini, hantu seksi, dan penampakan yang mengerikan seperti film film horor Indonesia.


Sabtu ini adalah Sabtu yang menyenangkan, aku sangat menikmatinya, walaupun sempat dibuat tegang oleh film Insidious 2. Sabtu ini ditutup dengan makan malam bersama di resto favorit Riri, senyum dan tawa terus merekah di wajah mas Ian dan Riri. Bahagia itu ketika aku bisa melihat mas Ian dan Riri bisa tertawa dan bercanda bersama, karena biasanya setiap hari kerja mas Ian bertemu dan bercanda dengan Riri hanya di pagi hari pada saat sarapan di meja makan. Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah atas Sabtu yang indah ini. 

Life is a journey. And... Enjoy every mile of it. 
My WorLD, ...My HeARt, ...My SouL © 2008 | Coded by Randomness | Illustration by Wai | Design by betterinpink!