7/09/2014

_ VOTE FOR A BETTER INDONESiA _






July 09, 2014

Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh seluruh rakyat Indonesia, hari "nyoblos Presiden" untuk menentukan masa depan bangsa Indonesia. Jam menunjukkan pukul 05.30 WIB, tadi aku bangun terlalu pagi, (yaeyalah.. kan bangun sahur buat puasa) sehabis sahur aku tidak tidur. Hari ini Mas Ian libur, sehabis sholat shubuh tadi ia tidur lagi. Mbak Riri pun masih tidur, libur panjangnya masih menyisakan waktu untuknya untuk "berleyeh - leyeh" bebas merdeka dari keribetan pelajaran sekolahnya.

Tumben hari ini, Ayah tidak menelponku pagi pagi. Biasanya setiap hari "coblosan" Ayah selalu menelponku pagi sekali untuk memberi pesan sponsor dan wejangan tentang siapa yang akan aku pilih. Ayah memang selalu seperti itu, Ayah adalah penganut idealisme konservatif jaman dulu, yang ketika Pemilu berlangsung maka kami harus sealiran dengan Ayah karena menurut Ayah kami bisa menjadi seperti sekarang ini karena "dihidupi" oleh partai yang sejak dulu Ayah usung, sehingga kami pun harus "berterima kasih" dengan cara membela partai yang Ayah junjung itu. Pada kenyataannya Ayah pernah 2 kali terpilih duduk di kursi Dewan Pusat. Make sense sih memang, sehingga dengan alasan tidak ingin bersebrangan dengan Ayah (salah satunya; selain karena alasan tidak ada calon yang kredibel untuk aku pilih), maka ada beberapa Pemilu yang aku lewatkan. Aku bisa aja sih berbohong pada Ayah dengan mengatakan aku pasti sealiran dengannya, but I'm not that type of person.


Hari sudah semakin siang, jam sudah menunjukkan pukul 11.20 WIB, Mas Ian baru aja rapi dan ganteng, kemudian meluncurlah aku dan dia menuju ke TPS dambaan. Gak sampe 5 menit sudah sampai, suasana masih rame, mobil motor terparkir rapi. Antusias warga komplek perumahanku bagus juga, mereka bergerombol menunggu giliran "nyoblos", di luar TPS para selfier sibuk beraksi menunjukkan jari jari mereka yang berwarna ungu, pergerakan mereka masih normal sih, belum ada yang kulihat memakai tongkat selfie yang lagi ngetren membahana itu. Kalo iya, bisa ribet nih masuk ke dalam TPS, hehehe...

Setelah menyerahkan surat panggilan "nyoblos", gak berapa lama namaku dan Mas Ian dipanggil. Surat suara kubuka dulu sebelum masuk ke bilik, takut sudah bolong bok sebelum dicoblos, hehehe.. Ternyata surat suaraku bebas gangguan, kemudian aku masuk ke bilik, dan cuuussss... bolong deh tuh surat suara, hehehe.. Kulipat surat suara, kumasukkan ke kotak, dan kumasukkan 2 jariku ke tinta ungu yang disediakan. I have done the right thing for this country, semoga menang deh, kalo gak menang juga gak masalah, 1 atau 2 sama aja, visi misi keduanya tujuannya sama kok, untuk menyatukan, memajukan, dan memakmurkan rakyat Indonesia juga.

Habis "nyoblos" biasanya hal yang ditunggu tunggu para voter adalah hasil Quick Count yang ditayangkan di beberapa TV nasional, hasil sementara sudah didapat, 2 kubu saling mengklaim "menang." Hasil yang mengejutkan, kok bisa ya lembaga lembaga survey Hitung cepat (Quick Count) itu bisa menghasilkan hitungan yang berbeda. Lembaga lembaga survey mana yang bisa dipercaya yak? Untuk menentukan lembaga yang kredibel, memang harus dilihat rekam jejak survey-survey sebelumnya dan integritas orang-orang yang melakukan survey tersebut. Lembaga survey yang kredibel melakukan survey secara berkala dan terus menerus. Sehingga jika ada perbedaan dalam hasil, hal itu karena metodologi dan masih berada dalam Margin of Error. Fiuuhh.. berharap suasana tetap kondusif sampai KPU Pusat mengumumkan hasil perhitungan resminya pada 22 Juli 2014 nanti.

Selagi asik nonton TV, handphone ku berdering, kubaca nama yang muncul, Ayah. Waduh, pasti mau nanya tadi nyoblos siapa. Yak, benaaarrr!!!! (Hehehe..) Suara Ayah terdengar santai, sepertinya Ayah sudah tau dan maklum kalo pilihanku berbeda dengannya. "Ayah pilih siapa?", tanyaku. Pertanyaan retorik, karena sebenarnya aku sudah tau jawabannya. "Nomor 1 lah, anak anak pasti nomor 2 ya, " jawab Ayah. Aku terdiam dan kemudian tertawa, maaf ya Ayah, bukan karena tidak menghargai Ayah, bukan karena tidak berterima kasih kepada partai kuning yang telah "menghidupi" kita selama ini sehingga aku bisa seperti sekarang. Bukan karena itu, alasannya bukan ke motor yang dikendarai, tetapi lebih kepada orangnya dan visi misi yang diusung untuk bangsa ini. Maaf ya Ayah, kali ini sekali lagi kita bersebrangan, yang penting tujuan kita sama kan Ayah, kita sama sama ingin Indonesia menjadi lebih baik kan. Siapapun yang  terpilih, I'm still your sweet daughter,  still love you, and you are still the best father in the world..


Hopefully, siapapun yang terpilih nanti menjadi RI 1 semoga tetap amanah, melaksanakan semua janji janji yang dikumandangkan saat berkampanye untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik; bersatu, sejahtera, aman, dan damai. Amiinn...


Referensi:





7/02/2014

_ 2 BECOME 1 _


Tuesday, July 1st, 2014. 

Siang ini begitu terik, terasa membakar, menyengat kulit. Puasa? Yup, I'm fasting, damai rasanya walopun puasa panas menyengat gak terasa. Why? Coz I'm in an AC room. Hehehe.. Btw, panas diluar sana jadi mengingatkanku akan suasana hiruk pikuk menuju Pilpres Indonesia saat ini. Jelang Pilpres 9 Juli 2014, pertarungan 2 kubu makin memanas. Di mana mana saling menjagokan, saling menjunjung pilihan masing masing. Entah mengapa, terselip rasa sedih dan miris. Kemana sopan santun, etika kemanusiaan, tenggang rasa tepo saliro saling menghargai, cinta kasih sesama itu pergi? Kemana nilai nilai Pancasila itu pergi? Seketika kawan jadi lawan, seketika semua hilang ingatan, seketika saling menghujat, seketika saling menjatuhkan. What's going on? What's wrong Indonesia? 

Come on, don't act like a child, fight fairly, think and act positively!!! Mau menjadikan Indonesia menjadi lebih baik??? Berkampanyelah secara jantan, lebih terhormat rasanya. Daripada posting or komen negatif tentang "pihak sana", it's better if you spread the positive energy of your Hero. Gaungkan ke seluruh anak bangsa bahwa apa yang ditawarkan dan diusung jagoanmu adalah yang terbaik menuju Indonesia satu, aman, tenteram, dan sejahtera. Jangan mengotori hatimu dan orang orang sekitarmu dengan informasi informasi yang negatif, gak penting banget, it will waste your time. Seketika setelah Pilpres selesai nanti kenyataan apa yang harus dihadapi??? Semua orang tetap akan bekerja keras untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya, and on the other side the number of their enemy is rapidly increasing because of their babble at the time of election.  (Kecian deh loe.. Hehehe..)

Pilihan boleh berbeda, sepakat untuk tidak sepakat, dan itu harus dihormati. Yang pasti dukung dan pilihlah calon yang bukan hanya mengatas namakan rakyat, tapi calon yang memang BERASAL DARI RAKYAT. He must be the one of US. Dia harus orang BAIK, orang yang memang memilih untuk terlibat BEKERJA langsung dan ikut berTANGGUNG JAWAB demi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa ini. Dia yang ketika ada masalah, maka rakyat tidak perlu resah gelisah karena rakyat YAKIN bahwa ada orang yang terpercaya bertanggung jawab sedang bekerja di luar sana untuk menyelesaikan masalah masalah itu; He is WORKING OUT ThERE for fixing the problems. Dia juga harus menawarkan KEBARUAN dan berani melakukan TEROBOSAN. Reformasi sudah berlangsung bertahun tahun tapi tidak ada perubahan yang berarti, Indonesia butuh sesuatu yang OUT OF ThE BOX dan itu hanya bisa dilakukan bila sang calon bukan bagian masalah masalah yang ada selama ini. Bagiku yang terpenting adalah Presiden Indonesia nanti harus orang BAIK dan BERSIH, sehingga kelak bisa menjadi teladan dan kebanggaan bagi bangsa ini sampai ke generasi generasi selanjutnya (karena KEBAIKANnya).

 LET'S DO THE RIGHT THING!!! Pilihlah Presiden sesuai Hati Nurani untuk Indonesia lebih baik. Mari tetap Bersatu Padu meski Berbeda Pilihan.
"Your future is in your hands. Don't you ever laid your future hopes entirely on someone other than yourself."

_ 2 BECOME 1, 2 menuju Indonesia 1, 2 menuju Indonesia bersatu, SALAM2JARI _





My WorLD, ...My HeARt, ...My SouL © 2008 | Coded by Randomness | Illustration by Wai | Design by betterinpink!