Saturday, January 09, 2016
Hari ini hari yang
bersejarah rasanya, setelah sekian lama males
banget nulis di blog, akhirnya terpatahkan juga. Ada beberapa kejadian yang
kualami yang membuat tanganku gatal untuk menulis. (Hehee..)
Sebenarnya aku sudah
pernah mengalami kejadian ini beberapa kali, hanya saja aku menganggapnya
sebagai angin lalu. Aku hanya berbagi cerita dengan teman teman di kantor.
Namun karena telah terjadi beberapa kali membuatku berpikir bahwa hal itu
sepertinya sudah menjadi tren kekinian yang sedang 'booming' saat ini. Really??
Sudah separah itukah moral mereka atau memang mungkin karena mereka benar benar
khilaf / lupa?? Ya sudahlah, ikhlaskan saja, semoga barokah! (Amiinn..)
Beberapa bulan yang
lalu pada suatu siang, aku menyempatkan diri untuk mampir meredamkan musik
perutku di S***r*a, resto ternama yang sempat diragukan kehalalannya beberapa
waktu yang lalu, dalam sebuah mall di daerah Serpong, Tangerang. Aku memesan 2
menu yang sudah kuhitung jumlah pembayarannya. Ketika sampai pada proses
pembayaran, jumlah yang disebutkan kasir tidak sesuai dengan hitunganku. Salah
hitungkah kasir itu, atau kevalidan otakku dalam berhitung sudah sedikit memudar??
Aku meminta kasir untuk membacakan ulang menu yang kupesan tadi. Dan ternyata
menu itu bertambah satu, pemirsah!! (Hahahaa.. )
**Pelajaran pertama:
Cek kembali menu pesanan anda di restoran manapun ketika akan membayar.
Pengalaman kedua, terjadi
pada suatu siang juga, dengan alasan yang sama, untuk menghentikan alunan suara
tidak merdu dari perutku, aku dan adikku merapat ke resto favorit kami,
K**iT**m, di daerah Bintaro, Jakarta. Kami memesan beberapa item dari daftar
menu, suasana sekitar padat pengunjung. Kami menikmati makanan dan siang yang
terik dengan beberapa obrolan ringan. Sejam kemudian kami memutuskan untuk
menyelesaikan tagihan dan pulang. Seorang pelayan laki laki membantu kami
dengan ramah, kemudian ia memberikan uang kembalian dan meletakkannya di
meja. Aku dan adikku masih mengobrol sambil membereskan barang barang kami di
meja, uang kembalian itupun tak luput dari tanganku. Iseng aku menghitungnya,
dan kurang 10.000!! (Hahaha, again??) Aku meminta kasir untuk memberikan sisa uang
dan kemudian berlalu dari resto itu.
**Pelajaran kedua: Cek
kembali uang kembalian anda di restoran manapun ketika sudah membayar.
Pengalaman ketiga aku
alami ketika pada suatu pagi aku harus mengantar mbak Riri ke sekolah karena
terlambat bangun tidur dan ditinggal mobil antar jemput sekolah. Aku menyetir
dengan menambah sedikit tekanan pada kaki kananku, setelah membayar uang tol
dengan selembar 100ribuan, uang kembalian kuletakkan di sisi kiriku, dan aku
pun melaju. Lalu lintas padat terkendali, sambil menyetir, uang kembalian tol
tadi kuberikan ke mbak Riri untuk membeli makan siang di sekolah karena tadi
aku tidak sempat membawakannya. Dahiku berkerut ketika ia berkata uang itu
tidak cukup untuk membeli makan siangnya, kuminta ia menghitung uang kembalian
tol tadi dengan cermat. Dan uangnya kurang 50.000!! (What?? Hahaha, kena lagi
bok!!)
**Pelajaran ketiga:
Pakailah e-toll card ketika membayar tol, karena selain lebih akurat dalam
menghitung pembayaran, anda pun tidak perlu antri panjang.
Pengalaman ke empat,
ketika pada suatu malam sepulang kantor, aku sedang menunggu mbak Riri les
piano di salah satu gerai roti di Bintaro X-Change Mall, R**iO. Aku membeli 3
buah roti, dan kemudian membayarnya langsung. Sambil menerima telefon, aku
menunggu pesanan rotiku dan menerima uang kembaliannya. Uang itu aku letakkan
di meja di depan ku, tidak berapa lama pesanan roti datang, dan aku memasukkan
uang kembalian tadi sambil menghitungnya kembali ke dalam dompet. Ternyata
kurang 5.000!! (Capek dweh!! Hahaha..)
**Kembali ke Pelajaran
kedua: Cek kembali uang kembalian anda ketika sudah melakukan pembayaran atas
barang yang anda beli, jangan terburu buru memasukkannya ke dalam dompet atau
tas. Pengalaman yang hampir sama, pernah aku alami juga ketika berbelanja di
I**o***t / **f*ma**.
Pengalaman kelima ku
alami ketika ayahku berulang tahun pada bulan September 2015 yang lalu. Mbak
Riri dan Aufa, keponakanku, menodong beliau untuk mentraktir makan di resto
steak ternama yang baru membuka cabang di daerah Alam Sutera, H**i**w. Tiga
keluarga hadir di acara syukuran itu, dan kami memesan menu pilihan kami masing
masing dengan bonus 1 menu steak gratis karena ada yang berulang tahun pada
hari itu. Iseng, kepalaku menghitung total jumlah tagihan
atas menu pesanan kami. (Hehehe..) Di penghujung acara, tagihan pun datang,
mataku langsung menuju ke angka terakhir yang tertera di lembar tagihan itu,
hmmm.. tidak sesuai dengan hitunganku. (Masa' sih??) Aku mengecek menu pesanan
dan menghitungnya kembali dengan kalkulator. Ternyata menu ekstra yang tadinya
diberikan sebagai bonus untuk yang berulang tahun secara gratis, dihitung juga
dalam tagihan!!
**Pelajaran keempat:
Selalu cek kembali menu pesanan, jumlah item pesanan, dan jumlah total tagihan
anda sebelum membayar di kasir.
Pengalaman keenam,
pada suatu ketika sepulang kantor, aku berencana mengajak mbak Riri, Adik,
keponakan, dan ayahku untuk makan malam di luar. Sesuai dengan permintaan mbak
Riri, kami makan malam di salah satu resto Jepang di Bintaro X-Change Mall.
Malam ini kami keluar mall agak larut, sambil sedikit berpacu dengan toko toko
yang sudah mulai mematikan lampu. Di pintu keluar mall, aku membayar tagihan
parkir 6000 rupiah dengan pecahan 20.000, uang kembalian kuterima, ada selembar
uang 5ribuan dan 2 lembar uang 2ribuan. 20.000 - 6.000 = 14.000, uang di
tanganku hanya 5.000 + (2x2.000) = 9.000, kurang 5.000 rupiah!!
**Pelajaran kelima:
Selalu cek uang kembalian pembayaran parkir anda di pintu keluar mall, dalam
keadaan apapun, termasuk dalam kondisi terburu buru pulang karena area mall
sudah akan ditutup. (Hehee..)
So, Be careful when shopping and doing financial transaction!!