3/16/2019

THANK YOU, PALS


March 14th, 2019

I had a great time last weekend, had a great quality time with my Jogja’s best friends. Bahagia?? Bahagia dong.. Banget!! Bertemu sahabat sahabat terbaik, saling berceloteh tentang segala hal, diselingi dengan tawa lepas dan saling membuli. Kebayang gak sih, temenan sekian puluh tahun, dan masih loh sampai sekarang. Judulnya “Growing Old Together”, dengan segala kekurangan dan kelebihan masing masing, dibumbui saling mengasihi, saling melengkapi. Aku mengenal mereka dari sejak masih pake seragam putih abu, dari mereka masih bukan siapa siapa, sampai sekarang mereka semua sudah jadi “orang”. Emang dulu bukan orang?? (Hahaaa..) 



Memandang foto foto koplak bersama mereka minggu kemarin dan beberapa foto lama, hasilnya malah jadi melowYou know what, sometimes you meet a person and you just click; You’re comfortable with them, like you’ve known them your whole life, and you don’t have to pretend to be anyone or anything. Dan, tetiba merasa kangen aja dengan sahabat lama dan teman lama yang dulu selalu bersama, dari jaman SD sampai kuliah.

Well, mungkin sebagian dari mereka sekarang sudah berubah, sudah mempunyai dunia masing masing dengan lingkungan baru, teman teman baru, sahabat sahabat baru, dan kesibukan kesibukan baru. Dulu kehadiran mereka membawa warna, peneduh tatkala panas membara, penyemangat saat hilang asa. Teman - teman terbaik tempat berbagi ceria dan nestapa, yang selalu jujur dan berdiri di sisimu tak peduli apa pun keadaannya. Mereka tak segan menyeka air matamu, menjemputmu ketika kau jatuh, dan selamanya menjadi bagian di hatimu. Mereka, anugerah terindah yang pernah dimiliki.


Sahabat itu memang bukan saudara sedarah, tapi memiliki ikatan sungguh erat dengan kita; Seperti satu jiwa di dalam dua tubuh yang berbeda. Berbahagialah ketika kita mempunyai sahabat dari sejak ingusan kemudian tumbuh dewasa bersama, menua bersama. Kebersamaan yang membuat kita saling percaya, mengerti, menerima, dan saling menghargai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Walaupun terpisah jarak yang jauh sekalipun, sahabat sejati akan selalu ingat, selalu ada di hati, dan tetap terus saling mendoakan untuk kebaikan. Yang terpenting itu bukan seberapa sering bersama, tapi seberapa besar kualitas kebersamaan itu.

Tak terpungkiri, persahabatan itu kadang bagai kucing dan anjing, bagai dua kutub magnet yang berbeda tapi saling tarik menarik. Saling usil satu sama lain, suatu saat adakalanya menyakiti satu sama lain. But in fact, diakui atau tidak, mereka tidak bisa hidup tanpa satu sama lain. Why we need best friends? Because they laugh at the same stupid things we do; Because they give us honest advice; Because they’ll be there for us, even if they’re thousands of miles away; Because they celebrate with us when we’re at our best, but still love us at our worst.

Apa yang kita alami demi sahabat terkadang menjadikan lelah hayati dan menyebalkan, tak selalu mulus memang, namun itulah bumbunya, membuat persahabatan jadi lebih indah. Ada hitam ada putih; Ada bahagia, ceria, marah, dan sendu, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi semua itu bahkan bertumbuh bersama.


Satu lagi, sahabat sejati mengetahui segala sesuatu tentang dirimu bahkan yang terburuk sekalipun, namun ia kan selalu tetap tulus menyayangimu, tetap ada untukmu, tak kan pernah meninggalkanmu, tak kan menjauhimu, tak kan pernah melupakanmu. Seorang sahabat akan memahami masa lalumu, percaya akan masa depanmu, dan menerimamu hari ini apa adanya. Eleanor Roosevelt said that “Many people will walk in and out of your life, but only true friends will leave footprints in your heart.”

Dear Friends, bersyukurlah ketika Allah mengirimkan malaikat tak bersayap bernama sahabat kepadamu, apalagi yang satu sama lain saling mengingatkan dalam kebaikan; tidak hanya peduli dengan hubunganmu dengan mereka saja, tetapi juga peduli tentang hubunganmu dengan Allah; Yang membantumu untuk selalu mengingat Allah dan mengingatkanmu ketika kamu melupakan Allah. Adanya mereka menjadikan hidupmu jadi lebih hidup, lebih bermakna.

Last,
Thank you, Pals. Terima kasih telah menjadi bagian terpenting dalam hidup ini. Tetaplah menjadi sahabatku, sampai maut yang memisahkan. Jika aku berada di surga kelak, akan kusebut namamu untuk menjadi teman sesurgaku. Allah bless you all, always.. Aamiin..


Note:
Namaku Dewi.
Cita - citaku ingin membuat barang barang handmade unggul bercitarasa Indonesia, seperti kakak kakak BM.

............................................................................................................
**Dedicated for:
> my BM friends, the best 'koplakers' in the world..
> my Rey - my Tong, thank you for always keeping me save 'n warm..
.............................................................................................................
My WorLD, ...My HeARt, ...My SouL © 2008 | Coded by Randomness | Illustration by Wai | Design by betterinpink!