April 09, 2014
Hari ini, 9 April 2014, Negeriku tercinta, Indonesia, melaksanakan
satu hajatan besar. Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih anggota DPR, DPD dan
DPRD Indonesia 2014 dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia. It
will be the third election conducted directly in Indonesia.
Pagi ini aktivitasku dimulai dengan menyiapkan sarapan pagi untuk
Mas Ian, suamiku, dan Mbak Riri. Tercium aroma wangi menggoda ketika kuatur
masakanku di meja makan. Kubangunkan mbak Riri, menyuruhnya mandi, dan kemudian
sarapan. Sekelebat terlihat dari sudut mataku melintas turun Mas Ian dari
lantai atas. Samar terdengar suara Krisyanto, mantan vokalis band Jamrud,
melantunkan lagu Selamat Ulang Tahun.
Hari ini, hari yang kau tunggu
Bertambah satu tahun, usiamu,
Bahagialah slalu..
Yang kuberi, bukan jam dan cincin
Bukan seikat bunga, atau puisi,
Juga kalung hati..
Maaf, bukannya pelit,
Atau nggak mau bermodal dikit
Yang ingin aku, beri padamu
Do'a s'tulus hati..
Smoga Tuhan, melindungi kamu
Serta tercapai semua angan dan cita citamu
Mudah mudahan diberi umur panjang
Sehat selama lamanya..
Yup, today is Mbak Riri's birthday, 12 years old, cuy!! She had
grown up, and I still think that she's my cute little girl. Aku dan mas
Ian mengucapkan selamat ulang tahun untuknya, bergantian memeluknya, sambil
diselingi doa dan sederet wejangan untuknya. (hehehe..) Maklumlah,
ia sekarang sudah beranjak dewasa karena ia perempuan maka banyak rambu rambu
merah dan putih yang harus diperjelas dan dipatuhinya. Ini Jakarta bok,
harus hati hati dan waspada, pergaulan dan tekhnologi semakin berkembang pesat,
harus buka mata buka telinga selebar mungkin supaya jalannya tetep lurus lempeng di
jalur yang kami inginkan.
Aku sedang mempersiapkan hidangan untuk syukuran ulang tahun Mbak
Riri ketika sekitar jam 8an ayahku menelfon. Ayah mencari Mbak Riri, cucu
kesayangannya, seperti tahun tahun sebelumnya ayah lah orang
pertama diluar keluarga kecilku yang mengucapkan selamat ulang tahun untuk Mbak
Riri, seperti halnya hari ini. Selesai berbicara dengan Mbak Riri, ayah
mencariku, pesan terakhir sebelum pembicaraan ditutup adalah supaya hari ini aku
menyoblos orang yang seiman dan kalo bisa berpeci atau bertopi
haji. Hahaha.. Ayah ada ada aja, biasanya setiap
pemilu pesan yang selalu diberikan padaku adalah agar aku menyoblos partai
berwarna kuning, tapi pemilu kali ini pesannya berbeda bernada sedikit pasrah,
ayah sadar bahwa aku sudah sangat dewasa, sudah pasti mempunyai pilihan partai
sendiri. Hehehe.. Batinku, "Ayah tau aja deh!"
Actually, I receive 2 messages today before the
"nyoblos" activity at the TPS, satu dari ayahku, dan satunya lagi dari
Mbak Riri. Mbak Riri? Ya, ketika sarapan bersama tadi topik yang kami bahas
adalah tentang Pemilu. Secara tidak terduga Mbak Riri meminta aku dan Mas Ian
untuk mencoblos W - HT, kami berdua langsung menngernyitkan dahi. What???
Gak biasanya ia seperti itu, dapet ide darimana ia???
Ternyata setelah aku korek, secara tidak sengaja ketika ia sedang menonton TV
setiap harinya, channel TV terkadang berpindah ke M** TV, W -
HT selalu muncul dan program yang mereka usung adalah membangun perumahan
rakyat dan menolong anak anak cacat. Program yang mulia menurut Mbak Riri, jadi
kami harus mendukung keduanya agar kedua program itu bisa terwujud. Hmmm.. Sebuah
pemikiran yang simple dari seorang anak perempuan yang sedang beranjak dewasa.
Bahkan sesaat sebelum sarapan bersama diakhiri, ia berpesan agar kami tidak
memilih RI. Biar gak dangdutan setiap hari katanya. Hahaha..
Pada kenyataannya, sejak aku dan Mas Ian pacaran sampai
sekarang, kami mengalami 4 kali Pemilu. 2 Pemilu pertama kami merasa nyaman menjadi
GOLPUT, kami berpikir gak ada satupun caleg yang bisa
diharapkan, yang bisa membawa negeri ini menuju ke kemakmuran sejati. Namun, 2
Pemilu terakhir hati kami tergerak untuk memilih salah satu wakil kami di
legislatif dengan mengandalkan semboyan "nyoblos berdasarkan hati nurani,
liat gambar hafal nama tanya hati nurani kemudian coblos" demi perbaikan,
kemajuan, dan kemakmuran negeri ini. Sedikit demi sedikit, selangkah demi
selangkah, sehingga kemudian tercapai keadaan sempurna yang diinginkan oleh
seluruh rakyat.
Secara sederhana, Pemilihan Umum didefinisikan sebagai suatu cara
atau sarana dalam sistem demokrasi untuk secara langsung memilih orang-orang
(anggota partai politik) yang akan mewakili rakyat serta membawa isi hati
nurani rakyat (ditingkat pusat maupun daerah) dan juga memilih pemimpin lembaga
eksekutif atau kepala pemerintahan yang akan menjalankan pemerintahan dalam
rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional
itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh
bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.
Pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah berdasarkan petunjuk
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). MPR merupakan lembaga negara sebagai
pemegang kedaulatan rakyat dan sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia,
terdiri dari anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ditambah utusan dari
daerah-daerah dan golongan-golongan. Presiden harus mendapat persetujuan
DPR untuk membentuk Undang Undang (UU) dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN). DPR juga dapat mengambil prakarsa dalam pembentukan UU.
DPR mengawasi tindakan-tindakan Presiden. DPR dapat mengundang MPR untuk
mengadakan persidangan istimewa guna meminta pertanggungjawaban kepada
Presiden. Setiap tahun Presiden melaporkan kepada DPR pelaksanaan pembangunan
yang dijalankan oleh pemerintah. Pada akhir masa jabatannya Presiden
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada MPR, yang akan menilai isi
pertanggungjawaban tersebut.
Pada kenyataannya, kita sebagai warga negara Indonesia memang
harus selektif dan teliti dalam memilih calon anggota legislatif dan calon
presiden dalam Pemilu, harus mencoblos nama dan (atau) parpol yang benar-benar
memenuhi kriteria yang baik dan layak. Calon yang dipilih adalah calon yang
beriman dan taqwa kepada Tuhan serta aktif untuk senantiasa menyerap aspirasi,
kepentingan, kebutuhan, dan permasalahan rakyat. Mengapa harus memilih dan apa
pertimbangan utama dalam memilih? Gak ada yang lebih baik
selain mempertimbangkan masa depan bangsa agar bisa lebih maju dan kompetitif
dibandingkan bangsa-bangsa lain; dalam hal ini rakyat ikut serta dalam
menentukan kebijakan Pemerintah yang merupakan bagian dari kontrol rakyat
terhadap kebijakan Pemerintah.
Yang pasti, memilih pemimpin yang beriman dan bertaqwa, jujur
(siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai
kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat, hukumnya adalah
wajib. Landasan religius akan menjaga seorang wakil rakyat atau pemimpin dari
melanggar larangan Tuhan, seperti korupsi yang belakangan seakan menjadi trend.
Di sisi lain, ia juga mampu menjadi penyambung lidah yang baik, bisa memahami
dengan cermat kebutuhan rakyat, dan tidak hanya memikirkan kebutuhan diri
sendiri. Meskipun saat ini makin marak berita perilaku anggota dewan yang melanggar
hukum, kita harus tetap yakin masih ada calon wakil rakyat yang baik dan
bermartabat. Kita sebagai bagian dari entitas Negara Republik Indonsia,
mempunyai tanggung jawab untuk ikut menjaga keberlangsungan Negara ini,
diantaranya dengan partisipasi aktif dalam pemilu.
I think there are some points that must be done to produce a good
legislator who will bring some improvements for this country, yaitu:
- Memberikan pendidikan politik bagi rakyat. Bahwa rakyat adalah pemegang kedaulatan yang memiliki tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk secara demokratis paling kurang dalam dua hal yaitu memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan guna mengurus dan melayani seluruh komponen masyarakat, dan untuk memilih wakil rakyat yang akan di tugasi mengawal dan mengawasi jalannya pemerintahan.
- Partai politik harus membina dan meningkatkan kemampuan kader kadernya dan kemudian harus benar benar selektif memilih kader kader yang terbaik dan benar benar berkualitas dalam memperjuangkan kepentingan, aspirasi, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat lah yang akan bertarung di ajang Pemilu.
- Pemerintah pun harus membuat kebijakan yang mewajibkan partai politik untuk meningkatkan pemahaman dan kualitas kinerja legislasi, anggaran, dan pengawasan yang disertasi kemampuan menampung, merumuskan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat dari kader kader yang dimiliki.
- Perlu diadakannya fit and proper test oleh partai politik untuk kader kadernya yang akan maju ke Pemilu.
- Sosialisasi latar belakang, prestasi, dan program kader terpilih yang akan bertarung di Pemilu sebaiknya dilakukan di berbagai media massa, misalnya TV, radio, koran, dan majalah, sehingga rakyat mengetahui secara lebih jelas tentang profil lengkap calon calon legislatif yang memungkinkan kans mereka untuk terpilih menjadi lebih besar bila memang mereka layak dan berkualitas. Kalo perlu diadakan debat terbuka antara calon calon legislatif untuk mengetahui kemampuan dan kualitas mereka sebenarnya.
- Kegiatan Pemilu harus benar benar diawasi, dipantau, dan dikawal pelaksanaannya sehingga memang benar benar berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan aman.
Semoga pemilu 2014 ini benar benar menghasilkan orang orang
terbaik dan berkualitas yang berjuang demi Indonesia Satu, Adil, dan Sejahtera.
Amin...
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_di_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum
http://padangekspres.co.id/?news=nberita&id=4175
http://repository.upi.edu/1758/4/S_SEJ_0802944_Chapter1.pdf
http://bimasislam.kemenag.go.id/preview/membangun-kesadaran-politik-umat-menghadapi-pemilu
http://makmureffendi.wordpress.com/2013/04/14/motivator-partisipasi-masyarakat-mengikuti-pemilu-2014/