December 31th, 2017 / 02.00 PM
Aku adalah pencinta seni, sangat menyukai seni, sedari kecil. Aku sudah mulai menari ketika usiaku baru menyentuh angka 5 tahun, kala itu Mama memasukkanku ke satu sekolah balet, standar emak emak yang mempunyai seorang gadis kecil tentu. Beranjak besar sedikit, Mama memasukkanku ke sebuah sanggar Tari Bali di bilangan Bendungan Hilir, Jakarta. Seingatku dulu sewaktu TK aku juga ikut paduan suara dan seni tari sekolah, untuk pementasan pada saat perpisahan sekolah.
Kepindahanku ke beberapa kota tidak menyurutkan minatku terhadap seni, terutama seni tari dan seni suara. Aku tetap setia bergoyang gemulai menekuni tari tradisional; Bali, Lombok, Jawa Timuran, dan Jawa Tengahan, selain tari modern. Di sisi lain, aku pun ikut aktif di vokal grup, paduan suara, dan band sekolah.
Pada kenyataannya, Aku belajar banyak hal ketika bergabung di Bala Mahardhika. Belajar seni budaya Indonesia, belajar bagaimana mencinta dan menghargai seni budaya bangsa dan nilai nilai luhurnya, belajar disiplin, belajar bersosialisasi, belajar berorganisasi, belajar tentang menghargai perbedaan dan kesetiakawanan, serta masih banyak lagi lainnya.
I grew up with them. I was a shiny girl before, they changed me. They made me became a charming and humble girl. They made me became a girl who could express myself. I love dancing much, I really like to dance. In the past, I routinely had dancing performance's schedules, off air and on air, for almost 5-7 years (since I was in the second year in senior high school). Every week, every month.
Mencinta negeri ini dengan sederhana. Maka lestarilah bangsa ku, lestarilah seni budaya dan nilai nilai luhurnya yang mengakar kuat pada rahim Ibu Pertiwi.