Dec 21st,
2018
Hari ini aku
tiba di rumah lebih dulu, karena lusa kami akan keluar kota, aku kemudian
disibukkan dengan mem”packing” pakaian pakaian ku dan Mas Ian. Libur Natal dan
Tahun Baru kali ini, Mas Ian mengajakku dan Mbak Riri ke Jogja dengan
mengendarai mobil, singgah semalam di Cirebon dan Solo. Aku membawa 2 tas untuk
kami berdua, satu tas koper untuk di Jogja, jadi selama perjalanan tidak akan
dibuka. Satunya lagi tas ransel, tas yang akan dibawa turun naik mobil
selama perjalanan.
Sekitar jam
07.30 malam bel rumah berbunyi, Mas Ian datang. Kubuka pintu, terlihat sosok
lelakiku yang lunglai tak sehat. Dengan sigap kubuka pintu selebar-lebarnya.
“Kenapa Mas?”, tanyaku. “Badanku meriang, kepala pusing,” jawabnya. Kubukakan
sepatunya, menyuruhnya duduk di sofa dan berbaring. Aku langsung membuatkan teh
panas dan selapis roti coklat, kemudian bergegas ke atas mengambil fresh care,
obat flu, selimut, dan baju ganti.
Roti dan
obat sudah menunaikan tugasnya, mengisi perut dan mengobati Mas Ian. Sementara
Mas Ian sudah berganti baju, dan tidak berapa lama kemudian terlelap. Aku
mengoleskan fresh care ke dada, punggung, dan leher lelakiku, agak banyak,
sudah pasti nanti sang empunya badan akan merasa sangat panas. Benar saja, tak
berapa lama ia terbangun, berkata, “Panas, Bun.” Heheee.. Aku memang
terbiasa “memandikan” siapa pun di rumah ketika sakit dengan fresh care. Aku
menunggui Mas Ian, ia memilih tidur di sofa daripada naik ke atas dan tidur di
kamar, tidak mungkin Aku meninggalkannya sendirian di bawah dan tidur di kamar
atas.
Jarum jam
ada di angka 10 malam, ketika kusentuh dahi Mas Ian terasa panas sekali.
Aku berniat keluar untuk membeli obat penurun panas dan antibiotik, tapi
kemudian urung kulakukan mengingat hari sudah sangat malam dan apotek langganan
sudah tutup pasti. Kuambil handphone, kubuka aplikasi GOJEK, dan kupilih GO-MED
dari beberapa pilihan di GO-JEK Services. Ternyata aplikasi GO-MED sudah
berganti nama menjadi halodoc dan merupakan aplikasi terpisah dari GO-JEK series,
seperti halnya GO-CLEAN yang sekarang juga terpisah menjadi bagian dari
aplikasi GO-LIFE.
Samar
terdengar Mbak Riri keluar kamar dan turun ke bawah. “Nduk, Ayah sakit, tolong
pijetin kaki Ayah ya,” pintaku pada Mbak Riri. Ia berjalan menghampiri ayahnya
yang pulas tertidur. “Ayah sudah cuci kaki?”, tanyanya. “Sudah, Nduk,” jawabku
berbohong. Hal yang paling tidak disukainya adalah melakukan sesuatu yang
kupinta yang berhubungan dengan kaki ayahnya. Setahun yang lalu ketika ayahnya
opname di Rumah Sakit sehabis operasi kaki, ia pernah kuminta membersihkan kaki
ayahnya dengan baby oil agar tidak kering. Saat itu ia melakukannya dengan
memakai masker dan sarung tangan, she tought that the smelt was no good and so
dirty. (Hahaaa..) So, its ok if I did a little lie, white lie, right??
Sesaat
berselang, bel rumah berbunyi, pak ojol pengantar obat telah datang. “Siapa ya,
tengah malam bertamu?”, tanya Mbak Riri. Kulihat sekilas jarum panjang di angka
11, bergegas kubuka pintu, obat kuambil dari pak ojol dengan wajah bersyukur
dan sangat berterima kasih. “Terima kasih banyak ya, Pak,” kataku. “Sama sama
Bu Dewi, siapa yang sakit, semoga cepat sembuh, Bu,” balas pak ojol. Aku
terharu, begitu tulus kalimat itu diucapkan pak ojol. Kututup dan kukunci pintu
perlahan setelah mengucapkan terima kasih sekali lagi padanya. Kubangunkan Mas
Ian, kuberikan obat antibiotik, obat flu, dan penurun panas untuk diminum,
kemudian kuoleskan lagi fresh care di leher dan punggungnya, ia pulas
kembali.
Sepertinya
aku tertidur agak lama, terbangun kaget, sudah jam 4 pagi rupanya. Kuraba
kening dan leher Mas Ian, panasnya sudah hilang, deru napasnya sudah halus
kembali, alhamdulillaahh. Kembali ia kubangunkan, sembari menyodorkan obat flu
lagi, berharap ketika fajar menyingsing nanti ia sudah segar kembali.
Kutatap lembut wajah Mas Ian, teringat jasa pak ojol semalam. Jangan pernah
meremehkan atau merendahkan profesi ojol, atau orang yang berprofesi sebagai
ojol, karena di saat saat penting dan butuh bantuan, merekalah yang jadi dewa
penolong kita. Semua manusia itu sama. Mereka orang orang hebat, menyebar
kebaikan dimana mana, melayani kebutuhan banyak orang, tidak peduli panas terik
dan hujan badai.
Allah bless
you, always..