6/04/2019

LEBARAN TIBA


June 04th, 2019

Lebaran Idul Fitri akan datang, besok tepatnya. Aku, seperti juga yang lain, selalu antusias menyambut Lebaran; Setelah berpuasa 1 bulan lamanya, diberi kesempatan sangat besar oleh Allah untuk mensucikan diri. Jika tak pulang kampung, aku pasti akan memasak sendiri seluruh menu wajib hari raya. Lontong opor ayam, serundeng daging, sambal goreng labu siam, telur balado / sambal goreng ati sapi, termasuk kue pudding dan minuman segarnya. Kebayang kan gimana ribetnya, tapi aku senang kok ngelakoninya. Ada satu menu ‘rare’ yang hanya akan ku masak ketika Lebaran, berarti hanya 2 kali dalam setahun ya, “Serundeng Daging.” Memasaknya butuh extra effort, seperti memasak rendang Padang, membutuhkan kesabaran yang luar biasa, karena prosesnya membutuhkan waktu 4-5 jam. Kenapa bisa selama itu? Karena harus dipastikan daging empuk, bumbu terserap sempurna, serta serundeng matang sempurna, tidak gosong, dan harus memakai api kecil ketika mencampurnya dengan daging berbumbu. Lebaran Idul Fitri tahun ini, aku akan menambahkan menu plecing kangkung dan ayam bakar taliwang sebagai tambahan, menu rindu kampung judulnya. Satu yang pasti, rasa yang tidak terbayarkan adalah rasa bahagia yang mengemuka ketika makanan yang sudah tersaji dimakan dengan lahap dan habis!! Can’t described by words!!

Kalo pas mudik pulkam, gak masak? Gak dong, kan ada koki kesayangan terbaik yang selalu siap memasak sendiri dan menyediakan semua menu wajib Lebaran untuk kami satu keluarga besar. Rasanya, Masya Allah, tak usah diragukan lagi lah, 4 jempol deh!! Satu keluarga besar ku yang perempuan, rata rata memang senang masak. Aku hanya bantu ‘icip - icip’, paling buat kue pudding, membantu menyiapkan kue kue kering dan minuman sebagai suguhan untuk tamu yang datang, plus menata rumah. Gak kalah asyik dan seru tentunya. Itulah enaknya kalo Lebaran mudik pulkam, Inem disayang banget, Inem bisa santai dan berleha sejenak, lumayan buat beberapa hari. Rasanya semua keluarga begitu perhatian, ikut mengirimkan dan berbagi makanan makanan kampung buatan sendiri yang di ibukota tak ada pastinya. Selepas sholat Ied, tradisinya adalah nyekar dulu baru kemudian saling mengunjungi. Menu makanan hari raya khas Lombok yang selalu kuincar saat bertandang ke rumah saudara handai tolan adalah ‘jaje tujak’ beserta ‘poteng’nya; Semacam Uli dan ketan hijau lah, tapi Lombok punya lebih nikmaaattt.. 


Lebaran adalah saat kumpul keluarga besar, dari dulu hingga kini, momen sakral untuk saling maaf memaafkan. Saat dimana saling mengunjungi, jarak tempuh tak menjadi halangan, ketika saling peduli dan kebersamaan menjadi lebih di atas segalanya. Kalo sudah kumpul satu keluarga besar, rumah bisa penuh sesak, seakan 1 RT bertandang. Bersama berbagi kebahagiaan, cerita, tawa, dan canda. Momen terfavorit dan paling ditunggu tunggu adalah ketika saling icip makanan andalan masing masing keluarga dan saling memberi fitrah kepada ponakan ponakan imut tercinta. Oh okey, memang pada kenyataannya momen terakhir butuh modal lumayan juga sih, tapi kalo dipikir sebenarnya hitungan necaranya balanced kok karena balik modal juga kan, anak anak kita pun dapat amplop fitrah banyak. (Hahaaa..) Yang pasti mudik pulkam jadwal selalu full, secara banyak janji kan, diajak kesana kemari oleh sepupu dan sodara tercinta, jauh dekat tak mengapa, selama masih bersama mereka hati senang perut kenyang. (Hahaaa..) Kita semua punya satu tempat favorit, PANTAI!! Pulau Lombok memang surganya pantai indah. Entah dimana pun, ujung ujungnya pantai, pokoknya pantai. Hmmm.. Itulah indahnya kebersamaan yang nyata dalam persaudaraan sejati abadi.


Ada satu lagi tradisi di Pulau Lombok yang dari sejak aku berumur belasan menjadi yang paling dinantikan, Lebaran Topat!! Entahlah, aku selalu antusias aja menyambutnya. Lebaran Topat adalah satu tradisi ‘Lebaran kecil’ di Pulau Lombok dirayakan seminggu setelah Lebaran Idul Fitri, pasca umat muslim tuntas menunaikan puasa sunnah bulan Syawal selama 6 hari berturut-turut setelah hari raya Idul Fitri. Terkadang kemeriahannya melebihi kemeriahan hari raya Idul Fitri. Dulu Dewi kecil sering dibawa Ayahnya pergi ke acara perayaan Lebaran Topat di Pantai Senggigi, makan lesehan beramai ramai di tepi pantai dengan menu masakan Lombok. Kenangan indah yang terekam dan tersimpan rapi di memori Dewi kecil yang selalu kegirangan bila diajak Ayahnya pergi Lebaran Topat.

How’s your ‘Lebaran’, guys?

Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1440 H

Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Semoga kebaikan dan bahagia selalu menyertai,
Allah bless you all..
My WorLD, ...My HeARt, ...My SouL © 2008 | Coded by Randomness | Illustration by Wai | Design by betterinpink!