8/18/2014

_ DEAR WORKING MOMS, MERDEKA!!! _


Sunday, August 17th, 2014

Dering alarm HP Mbak Riri membangunkanku, tanganku tergerak untuk mematikannya. Dengan mata setengah terbuka aku melihat angka 04.30 pagi, hoaeeeemmm... masih pagi sekali, tidur lagi ahtoh hari ini libur kan. Sesaat ku tertidur untuk kemudian melompat bangun. What??? Hari ini tanggal 17 Agustus, pagi ini aku janji mengantarkan Mbak Riri ke sekolahnya, upacara bendera!!!!
 

Menjadi ibu pekerja itu gak gampang, banyak tantangannya bok, yang paling utama harus punya ekstra tenaga, pikiran, perhatian, kesabaran, dan waktu sehingga tugas utama sebagai ibu rumah tangga bisa kepegang dan kerjaan di kantor pun beres. Kenapa harus ada yang ekstra ekstra itu? Karena banyak hal yang harus dilakukan, banyak hal yang harus dipikirkan, banyak hal yang  harus diperhatikan, waktu 24 jam gak cukup rasanya, tingkat stres tinggi sehingga membutuhkan kesabaran dan kestabilan emosi. So welcome to the jungle!!!

Well, of course, gak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Namun, menjadi ibu pekerja yang memiliki cinta kasih besar terhadap keluarga memang harus berupaya menjadi ibu yang terbaik di mata anak-anaknya dan menjadi istri yang terbaik di mata suaminya, minimal berusaha melakukan dan mengaturnya sendiri itu sudah baik lah menurutku, gak semua (urusan rumah tangga) dipasrahkan ke si mbak di rumah. Buatku anak dan suami adalah aset yang  paling berharga dalam hidup, mereka membuat hidupku menjadi lebih bermakna dan bahagia. Betewe, untuk soal anak dan rumah, Mas Ian termasuk dalam garis keras, ijin kerja itu keluar seiring dengan syarat Mbak Riri dan rumah tidak boleh terlantar, semua harus masih dalam genggaman tanganku. Menurutnya, untuk apa punya karir dan prestasi luar biasa di kantor kalo anak dan suami terlantar gak keuruskalo yang mengurus dan melayani mereka di rumah adalah si mbak di rumah, kenapa gak sekalian si mbaknya aja yang jadi ibu rumah tangga. (Hehehe...) Menjadi ibu pekerja memang sebuah dilema, dituntut multi tasking dan punya kemampuan manajerial serta kesabaran yang dahsyat. (Hmmm...)


 
Anak menjadi hal yang super sangat penting sepertinya. Kalo memang benar-benar mau berhasil dalam hidup sebagai seorang ibu, aku sadar ada beberapa kualitas penting yang harus aku miliki. Mikirin dan ngerjain kerjaan kantor memang stres dan capek sih sehingga mungkin akan berpotensi untuk membuatku jadi mengabaikan Mbak Riri. Biasanya untuk mengatasinya dengan berusaha mengatur kembali jadwalku di kantor agar Ia bisa tetap aku rawat dan perhatikan kondisinya. Misalnya, dengan menemaninya membeli kebutuhan sekolah sepulang kerja, mengajaknya jalan jalan atau makan malam di luar rumah sepulang kerja, membuatkan makanan kesukaannya, menyiapkan bekal sekolah, atau sekedar nongkrong di kamarnya sebelum tidur sambil mendengarkannya bercerita. Menjadi pendengar yang baik juga salah satu caraku untuk tau kondisi, perkembangan, dan apa yang terjadi di keseharian hidup Mbak Riri. Komunikasi dan mendengarkan apa yang disampaikan Mbak Riri menjadi hal yang sangat penting, dari sini aku bisa membuatnya nyaman denganku dan aku bisa tau apa kebutuhannya yang sebenarnya.

Actually, menjadi ibu yang baik di mata anak bukan berarti kita harus selalu menuruti apa pun keinginannya sehingga ia menjadi anak yang manja dan bergantung pada orang tua. Hmmm... Harus ada perbedaan antara kapan menjadi teman dan kapan menjadi orang tua. Satu hal, menurutku sangat penting bagi anak untuk mematuhi peraturan yang telah kita (sebagai orang tua) buat dengan konsisten namun bukan kekerasan. And another thing that must be realized is our children need more attention and affection than money.
Dear working Moms, Let’s do our best to our beloved family, be smart parents.. MERDEKA!!! 




















7/09/2014

_ VOTE FOR A BETTER INDONESiA _






July 09, 2014

Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh seluruh rakyat Indonesia, hari "nyoblos Presiden" untuk menentukan masa depan bangsa Indonesia. Jam menunjukkan pukul 05.30 WIB, tadi aku bangun terlalu pagi, (yaeyalah.. kan bangun sahur buat puasa) sehabis sahur aku tidak tidur. Hari ini Mas Ian libur, sehabis sholat shubuh tadi ia tidur lagi. Mbak Riri pun masih tidur, libur panjangnya masih menyisakan waktu untuknya untuk "berleyeh - leyeh" bebas merdeka dari keribetan pelajaran sekolahnya.

Tumben hari ini, Ayah tidak menelponku pagi pagi. Biasanya setiap hari "coblosan" Ayah selalu menelponku pagi sekali untuk memberi pesan sponsor dan wejangan tentang siapa yang akan aku pilih. Ayah memang selalu seperti itu, Ayah adalah penganut idealisme konservatif jaman dulu, yang ketika Pemilu berlangsung maka kami harus sealiran dengan Ayah karena menurut Ayah kami bisa menjadi seperti sekarang ini karena "dihidupi" oleh partai yang sejak dulu Ayah usung, sehingga kami pun harus "berterima kasih" dengan cara membela partai yang Ayah junjung itu. Pada kenyataannya Ayah pernah 2 kali terpilih duduk di kursi Dewan Pusat. Make sense sih memang, sehingga dengan alasan tidak ingin bersebrangan dengan Ayah (salah satunya; selain karena alasan tidak ada calon yang kredibel untuk aku pilih), maka ada beberapa Pemilu yang aku lewatkan. Aku bisa aja sih berbohong pada Ayah dengan mengatakan aku pasti sealiran dengannya, but I'm not that type of person.


Hari sudah semakin siang, jam sudah menunjukkan pukul 11.20 WIB, Mas Ian baru aja rapi dan ganteng, kemudian meluncurlah aku dan dia menuju ke TPS dambaan. Gak sampe 5 menit sudah sampai, suasana masih rame, mobil motor terparkir rapi. Antusias warga komplek perumahanku bagus juga, mereka bergerombol menunggu giliran "nyoblos", di luar TPS para selfier sibuk beraksi menunjukkan jari jari mereka yang berwarna ungu, pergerakan mereka masih normal sih, belum ada yang kulihat memakai tongkat selfie yang lagi ngetren membahana itu. Kalo iya, bisa ribet nih masuk ke dalam TPS, hehehe...

Setelah menyerahkan surat panggilan "nyoblos", gak berapa lama namaku dan Mas Ian dipanggil. Surat suara kubuka dulu sebelum masuk ke bilik, takut sudah bolong bok sebelum dicoblos, hehehe.. Ternyata surat suaraku bebas gangguan, kemudian aku masuk ke bilik, dan cuuussss... bolong deh tuh surat suara, hehehe.. Kulipat surat suara, kumasukkan ke kotak, dan kumasukkan 2 jariku ke tinta ungu yang disediakan. I have done the right thing for this country, semoga menang deh, kalo gak menang juga gak masalah, 1 atau 2 sama aja, visi misi keduanya tujuannya sama kok, untuk menyatukan, memajukan, dan memakmurkan rakyat Indonesia juga.

Habis "nyoblos" biasanya hal yang ditunggu tunggu para voter adalah hasil Quick Count yang ditayangkan di beberapa TV nasional, hasil sementara sudah didapat, 2 kubu saling mengklaim "menang." Hasil yang mengejutkan, kok bisa ya lembaga lembaga survey Hitung cepat (Quick Count) itu bisa menghasilkan hitungan yang berbeda. Lembaga lembaga survey mana yang bisa dipercaya yak? Untuk menentukan lembaga yang kredibel, memang harus dilihat rekam jejak survey-survey sebelumnya dan integritas orang-orang yang melakukan survey tersebut. Lembaga survey yang kredibel melakukan survey secara berkala dan terus menerus. Sehingga jika ada perbedaan dalam hasil, hal itu karena metodologi dan masih berada dalam Margin of Error. Fiuuhh.. berharap suasana tetap kondusif sampai KPU Pusat mengumumkan hasil perhitungan resminya pada 22 Juli 2014 nanti.

Selagi asik nonton TV, handphone ku berdering, kubaca nama yang muncul, Ayah. Waduh, pasti mau nanya tadi nyoblos siapa. Yak, benaaarrr!!!! (Hehehe..) Suara Ayah terdengar santai, sepertinya Ayah sudah tau dan maklum kalo pilihanku berbeda dengannya. "Ayah pilih siapa?", tanyaku. Pertanyaan retorik, karena sebenarnya aku sudah tau jawabannya. "Nomor 1 lah, anak anak pasti nomor 2 ya, " jawab Ayah. Aku terdiam dan kemudian tertawa, maaf ya Ayah, bukan karena tidak menghargai Ayah, bukan karena tidak berterima kasih kepada partai kuning yang telah "menghidupi" kita selama ini sehingga aku bisa seperti sekarang. Bukan karena itu, alasannya bukan ke motor yang dikendarai, tetapi lebih kepada orangnya dan visi misi yang diusung untuk bangsa ini. Maaf ya Ayah, kali ini sekali lagi kita bersebrangan, yang penting tujuan kita sama kan Ayah, kita sama sama ingin Indonesia menjadi lebih baik kan. Siapapun yang  terpilih, I'm still your sweet daughter,  still love you, and you are still the best father in the world..


Hopefully, siapapun yang terpilih nanti menjadi RI 1 semoga tetap amanah, melaksanakan semua janji janji yang dikumandangkan saat berkampanye untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik; bersatu, sejahtera, aman, dan damai. Amiinn...


Referensi:





7/02/2014

_ 2 BECOME 1 _


Tuesday, July 1st, 2014. 

Siang ini begitu terik, terasa membakar, menyengat kulit. Puasa? Yup, I'm fasting, damai rasanya walopun puasa panas menyengat gak terasa. Why? Coz I'm in an AC room. Hehehe.. Btw, panas diluar sana jadi mengingatkanku akan suasana hiruk pikuk menuju Pilpres Indonesia saat ini. Jelang Pilpres 9 Juli 2014, pertarungan 2 kubu makin memanas. Di mana mana saling menjagokan, saling menjunjung pilihan masing masing. Entah mengapa, terselip rasa sedih dan miris. Kemana sopan santun, etika kemanusiaan, tenggang rasa tepo saliro saling menghargai, cinta kasih sesama itu pergi? Kemana nilai nilai Pancasila itu pergi? Seketika kawan jadi lawan, seketika semua hilang ingatan, seketika saling menghujat, seketika saling menjatuhkan. What's going on? What's wrong Indonesia? 

Come on, don't act like a child, fight fairly, think and act positively!!! Mau menjadikan Indonesia menjadi lebih baik??? Berkampanyelah secara jantan, lebih terhormat rasanya. Daripada posting or komen negatif tentang "pihak sana", it's better if you spread the positive energy of your Hero. Gaungkan ke seluruh anak bangsa bahwa apa yang ditawarkan dan diusung jagoanmu adalah yang terbaik menuju Indonesia satu, aman, tenteram, dan sejahtera. Jangan mengotori hatimu dan orang orang sekitarmu dengan informasi informasi yang negatif, gak penting banget, it will waste your time. Seketika setelah Pilpres selesai nanti kenyataan apa yang harus dihadapi??? Semua orang tetap akan bekerja keras untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya, and on the other side the number of their enemy is rapidly increasing because of their babble at the time of election.  (Kecian deh loe.. Hehehe..)

Pilihan boleh berbeda, sepakat untuk tidak sepakat, dan itu harus dihormati. Yang pasti dukung dan pilihlah calon yang bukan hanya mengatas namakan rakyat, tapi calon yang memang BERASAL DARI RAKYAT. He must be the one of US. Dia harus orang BAIK, orang yang memang memilih untuk terlibat BEKERJA langsung dan ikut berTANGGUNG JAWAB demi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa ini. Dia yang ketika ada masalah, maka rakyat tidak perlu resah gelisah karena rakyat YAKIN bahwa ada orang yang terpercaya bertanggung jawab sedang bekerja di luar sana untuk menyelesaikan masalah masalah itu; He is WORKING OUT ThERE for fixing the problems. Dia juga harus menawarkan KEBARUAN dan berani melakukan TEROBOSAN. Reformasi sudah berlangsung bertahun tahun tapi tidak ada perubahan yang berarti, Indonesia butuh sesuatu yang OUT OF ThE BOX dan itu hanya bisa dilakukan bila sang calon bukan bagian masalah masalah yang ada selama ini. Bagiku yang terpenting adalah Presiden Indonesia nanti harus orang BAIK dan BERSIH, sehingga kelak bisa menjadi teladan dan kebanggaan bagi bangsa ini sampai ke generasi generasi selanjutnya (karena KEBAIKANnya).

 LET'S DO THE RIGHT THING!!! Pilihlah Presiden sesuai Hati Nurani untuk Indonesia lebih baik. Mari tetap Bersatu Padu meski Berbeda Pilihan.
"Your future is in your hands. Don't you ever laid your future hopes entirely on someone other than yourself."

_ 2 BECOME 1, 2 menuju Indonesia 1, 2 menuju Indonesia bersatu, SALAM2JARI _





4/19/2014

_ "NYOBLOS" VS HER BIRTHDAY _



April 09, 2014   

Hari ini, 9 April 2014, Negeriku tercinta, Indonesia, melaksanakan satu hajatan besar. Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD Indonesia 2014 dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia. It will be the third election conducted directly in Indonesia.

Pagi ini aktivitasku dimulai dengan menyiapkan sarapan pagi untuk Mas Ian, suamiku, dan Mbak Riri. Tercium aroma wangi menggoda ketika kuatur masakanku di meja makan. Kubangunkan mbak Riri, menyuruhnya mandi, dan kemudian sarapan. Sekelebat terlihat dari sudut mataku melintas turun Mas Ian dari lantai atas. Samar terdengar suara Krisyanto, mantan vokalis band Jamrud, melantunkan lagu Selamat Ulang Tahun. 


Hari ini, hari yang kau tunggu
Bertambah satu tahun, usiamu,
Bahagialah slalu..

Yang kuberi, bukan jam dan cincin
Bukan seikat bunga, atau puisi,
Juga kalung hati..

Maaf, bukannya pelit,
Atau nggak mau bermodal dikit
Yang ingin aku, beri padamu
Do'a s'tulus hati..

Smoga Tuhan, melindungi kamu
Serta tercapai semua angan dan cita citamu
Mudah mudahan diberi umur panjang
Sehat selama lamanya..

Yup, today is Mbak Riri's birthday, 12 years old, cuy!! She had grown up, and I still think that she's my cute little girl. Aku dan mas Ian mengucapkan selamat ulang tahun untuknya, bergantian memeluknya, sambil diselingi doa dan sederet wejangan untuknya. (hehehe..) Maklumlah, ia sekarang sudah beranjak dewasa karena ia perempuan maka banyak rambu rambu merah dan putih yang harus diperjelas dan dipatuhinya. Ini Jakarta bok, harus hati hati dan waspada, pergaulan dan tekhnologi semakin berkembang pesat, harus buka mata buka telinga selebar mungkin supaya jalannya tetep lurus lempeng di jalur yang kami inginkan.

Aku sedang mempersiapkan hidangan untuk syukuran ulang tahun Mbak Riri ketika sekitar jam 8an ayahku menelfon. Ayah mencari Mbak Riri, cucu kesayangannya, seperti tahun tahun sebelumnya ayah lah orang pertama diluar keluarga kecilku yang mengucapkan selamat ulang tahun untuk Mbak Riri, seperti halnya hari ini. Selesai berbicara dengan Mbak Riri, ayah mencariku, pesan terakhir sebelum pembicaraan ditutup adalah supaya hari ini aku menyoblos orang yang seiman dan kalo bisa berpeci atau bertopi haji. Hahaha.. Ayah ada ada aja, biasanya setiap pemilu pesan yang selalu diberikan padaku adalah agar aku menyoblos partai berwarna kuning, tapi pemilu kali ini pesannya berbeda bernada sedikit pasrah, ayah sadar bahwa aku sudah sangat dewasa, sudah pasti mempunyai pilihan partai sendiri. Hehehe.. Batinku, "Ayah tau aja deh!"

Actually, I receive 2 messages today before the "nyoblos" activity at the TPS, satu dari ayahku, dan satunya lagi dari Mbak Riri. Mbak Riri? Ya, ketika sarapan bersama tadi topik yang kami bahas adalah tentang Pemilu. Secara tidak terduga Mbak Riri meminta aku dan Mas Ian untuk mencoblos W - HT, kami berdua langsung menngernyitkan dahi. What??? Gak biasanya ia seperti itu, dapet ide darimana ia??? Ternyata setelah aku korek, secara tidak sengaja ketika ia sedang menonton TV setiap harinya, channel TV terkadang berpindah ke M** TV, W - HT selalu muncul dan program yang mereka usung adalah membangun perumahan rakyat dan menolong anak anak cacat. Program yang mulia menurut Mbak Riri, jadi kami harus mendukung keduanya agar kedua program itu bisa terwujud. Hmmm.. Sebuah pemikiran yang simple dari seorang anak perempuan yang sedang beranjak dewasa. Bahkan sesaat sebelum sarapan bersama diakhiri, ia berpesan agar kami tidak memilih RI. Biar gak dangdutan setiap hari katanya. Hahaha.. 

 
Pada kenyataannya, sejak aku dan Mas Ian pacaran sampai sekarang, kami mengalami 4 kali Pemilu. 2 Pemilu pertama kami merasa nyaman menjadi GOLPUT, kami berpikir gak ada satupun caleg yang bisa diharapkan, yang bisa membawa negeri ini menuju ke kemakmuran sejati. Namun, 2 Pemilu terakhir hati kami tergerak untuk memilih salah satu wakil kami di legislatif dengan mengandalkan semboyan "nyoblos berdasarkan hati nurani, liat gambar hafal nama tanya hati nurani kemudian coblos" demi perbaikan, kemajuan, dan kemakmuran negeri ini. Sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah, sehingga kemudian tercapai keadaan sempurna yang diinginkan oleh seluruh rakyat.

Secara sederhana, Pemilihan Umum didefinisikan sebagai suatu cara atau sarana dalam sistem demokrasi untuk secara langsung memilih orang-orang (anggota partai politik) yang akan mewakili rakyat serta membawa isi hati nurani rakyat (ditingkat pusat maupun daerah) dan juga memilih pemimpin lembaga eksekutif atau kepala pemerintahan yang akan menjalankan pemerintahan dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. 

Pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah berdasarkan petunjuk Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). MPR merupakan lembaga negara sebagai pemegang kedaulatan rakyat dan sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia, terdiri dari anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ditambah utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan. Presiden harus mendapat persetujuan DPR untuk membentuk Undang Undang (UU) dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). DPR juga dapat mengambil prakarsa dalam pembentukan UU. DPR mengawasi tindakan-tindakan Presiden. DPR dapat mengundang MPR untuk mengadakan persidangan istimewa guna meminta pertanggungjawaban kepada Presiden. Setiap tahun Presiden melaporkan kepada DPR pelaksanaan pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah. Pada akhir masa jabatannya Presiden mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada MPR, yang akan menilai isi pertanggungjawaban tersebut.


Pada kenyataannya, kita sebagai warga negara Indonesia memang harus selektif dan teliti dalam memilih calon anggota legislatif dan calon presiden dalam Pemilu, harus mencoblos nama dan (atau) parpol yang benar-benar memenuhi kriteria yang baik dan layak. Calon yang dipilih adalah calon yang beriman dan taqwa kepada Tuhan serta aktif untuk senantiasa menyerap aspirasi, kepentingan, kebutuhan, dan permasalahan rakyat. Mengapa harus memilih dan apa pertimbangan utama dalam memilih? Gak ada yang lebih baik selain mempertimbangkan masa depan bangsa agar bisa lebih maju dan kompetitif dibandingkan bangsa-bangsa lain; dalam hal ini rakyat ikut serta dalam menentukan kebijakan Pemerintah yang merupakan bagian dari kontrol rakyat terhadap kebijakan Pemerintah.

Yang pasti, memilih pemimpin yang beriman dan bertaqwa, jujur (siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat, hukumnya adalah wajib. Landasan religius akan menjaga seorang wakil rakyat atau pemimpin dari melanggar larangan Tuhan, seperti korupsi yang belakangan seakan menjadi trend. Di sisi lain, ia juga mampu menjadi penyambung lidah yang baik, bisa memahami dengan cermat kebutuhan rakyat, dan tidak hanya memikirkan kebutuhan diri sendiri. Meskipun saat ini makin marak berita perilaku anggota dewan yang melanggar hukum, kita harus tetap yakin masih ada calon wakil rakyat yang baik dan bermartabat. Kita sebagai bagian dari entitas Negara Republik Indonsia, mempunyai tanggung jawab untuk ikut menjaga keberlangsungan Negara ini, diantaranya dengan partisipasi aktif dalam pemilu. 

I think there are some points that must be done to produce a good legislator who will bring some improvements for this country, yaitu:

  1. Memberikan pendidikan politik bagi rakyat. Bahwa rakyat adalah pemegang kedaulatan yang memiliki tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk secara demokratis paling kurang dalam dua hal yaitu memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan guna mengurus dan melayani seluruh komponen masyarakat, dan untuk memilih wakil rakyat yang akan di tugasi mengawal dan mengawasi jalannya pemerintahan.
  2. Partai politik harus membina dan meningkatkan kemampuan kader kadernya dan kemudian harus benar benar selektif memilih kader kader yang terbaik dan benar benar berkualitas dalam memperjuangkan kepentingan, aspirasi, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat lah yang akan bertarung di ajang Pemilu.
  3. Pemerintah pun harus membuat kebijakan yang mewajibkan partai politik untuk meningkatkan pemahaman  dan kualitas kinerja legislasi, anggaran, dan pengawasan yang  disertasi kemampuan menampung, merumuskan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat dari kader kader yang dimiliki.
  4. Perlu diadakannya fit and proper test oleh partai politik untuk kader kadernya yang akan maju ke Pemilu.
  5. Sosialisasi latar belakang, prestasi, dan program kader terpilih yang akan bertarung di Pemilu sebaiknya dilakukan di berbagai media massa, misalnya TV, radio, koran, dan majalah, sehingga rakyat mengetahui secara lebih jelas tentang profil lengkap calon calon legislatif yang memungkinkan kans mereka untuk terpilih menjadi lebih besar bila memang mereka layak dan berkualitas. Kalo perlu diadakan debat terbuka antara calon calon legislatif untuk mengetahui kemampuan dan kualitas mereka sebenarnya.
  6. Kegiatan Pemilu harus benar benar diawasi, dipantau, dan dikawal pelaksanaannya sehingga memang benar benar berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan aman.

Semoga pemilu 2014 ini benar benar menghasilkan orang orang terbaik dan berkualitas yang berjuang demi Indonesia Satu, Adil, dan Sejahtera. Amin...

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_di_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum
http://padangekspres.co.id/?news=nberita&id=4175
http://repository.upi.edu/1758/4/S_SEJ_0802944_Chapter1.pdf
http://bimasislam.kemenag.go.id/preview/membangun-kesadaran-politik-umat-menghadapi-pemilu
http://makmureffendi.wordpress.com/2013/04/14/motivator-partisipasi-masyarakat-mengikuti-pemilu-2014/

My WorLD, ...My HeARt, ...My SouL © 2008 | Coded by Randomness | Illustration by Wai | Design by betterinpink!