4/18/2016

BERUBAH ATAU MATI..


Wednesday, March 23th, 2016


Demo supir taksi konvensional di Jakarta kemarin (22 Maret 2016) menyisakan kenyataan bahwa perubahan (karena dunia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang) tidak bisa ditentang tetapi harus berdamai dengannya, beradaptasi dengannya. Hanya mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan itulah yang mampu bertahan, maka seleksi alam akan berlaku.

Pemain pemain lama dunia usaha sekarang harus bekerja ekstra keras untuk mempertahankan pertumbuhannya, mereka harus berbagi pasar dengan pemain pemain baru yang sangat agresif dan begitu dinamis. Di hampir setiap lapangan usaha pemain pemain lama tidak utuh lagi.




Perubahan adalah tanda kehidupan, ia bertumbuh selagi berjalan. Ia merupakan sesuatu yang misterius, bekerja begitu kuatnya sehingga dunia bergetar, bagai badai tsunami yang menghancurkan sesuatu yang sudah bertahun tahun berjalan normal. Ia tampak aneh, tapi tidak mungkin menolak bahkan melawannya, karena ia tidak akan pernah binasa, melainkan terus tumbuh dan menjadi besar.

Pada kenyataannya perubahan selalu menakutkan dan menimbulkan kepanikan - kepanikan bagi sebagian orang. Yang pasti, perubahan harus dikelola, agar perubahan tersebut tidak berubah menjadi keterpurukan - keterpurukan dan berujung pada kegagalan. Untuk apa sebuah perusahaan hidup dan terus dipertahankan kalau hanya menjadi beban masyarakat, tidak memberi manfaat, dan menyulitkan banyak orang? Sebagian besar orang telah terbelenggu dalam 'kesuksesan masa lalu', menggunakan 'cara berpikir kemarin' untuk menyelesaikan masalah sekarang, yang pasti sudah tidak relevan lagi untuk digunakan.

Bisnis taksi konvensional adalah bisnis angkutan darat konvensional berplat kuning, sedangkan transportasi online adalah bisnis transportasi berbasis aplikasi online berplat hitam atau lebih tepatnya platform e-commerce yang menawarkan produk jasa transportasi berplat hitam.


Secara core business keduanya sudah berbeda, sehingga pada akhirnya menurutku membutuhkan payung undang undang yang berbeda juga, tidak bisa disamakan. Hal yang dipermasalahkan sebenarnya adalah legalitasnya. Mungkin dengan kejadian kemarin, pemerintah dapat segera membuat undang undang yang mengatur kriteria legalitas untuk perusahaan transportasi berbasis aplikasi online. Dari cara transaksi pembayaran, pajak, dan legalitas di dalamnya. Jika nanti undang undang dan legalitasnya sudah dipenuhi, tidak ada alasan untuk diblokir atau dicabut, karena sudah menjadi perusahaan yang resmi dilindungi oleh undang undang.

Di sisi lain, persaingan dalam dunia bisnis itu sudah sangat biasa. Pola pikir konsumen semakin kritis, gaya hidup konsumen berubah, dan tuntutan konsumen akan produk dan pelayanan yang berkualitas serta kompetitif semakin tinggi. Semua perubahan ini harus direspon oleh para pelaku bisnis, baik dalam konsep bisnis yang mampu menjawab perubahan itu, maupun skala usaha dan perubahan perubahan internal dalam perusahaan.

Dulu (Telkom) Flexi diluncurkan sebelum izinnya keluar, bahkan peraturannya keluar setelah produknya eksis di pasaran. Dulu Garuda Indonesia (GI) pun pernah terancam menghadapi perusahaan perusahaan penerbangan baru bertarif murah, yang dengan semangat tinggi telah mengubah preferensi konsumen. GI pada akhirnya cukup mampu berlaku dinamis pada perubahan itu, mereka menggarap ceruk pasar yang masih ada dan loyal pada produk mereka. Pada kenyataannya permintaan akan produk mereka memang masih ada, sehingga mereka menjadikan kualitas mutu produk dan layanan profesional premium menjadi prioritas mereka sampai saat ini. GI bahkan mampu membedakan produk dan pasarnya antara yang sekarang (existing) dengan yang seharusnya bisa dikembangkan (future product / market). GI kemudian meluncurkan CitiLink untuk melayani segmen tiket murah.

Pelaku bisnis harus mempunyai strategi agar perusahaan menjadi lebih kompetitif. Pelaku bisnis harus kreatif dan inovatif untuk memoles produk andalannya dengan memperbaiki produk tersebut untuk memasuki segmen baru, sehingga merupakan potensi baru bagi perusahaan untuk memperoleh pertumbuhan (growth).





Pada kenyataannya, perubahan bukanlah sesuatu yang mudah, untuk bergerak orang harus diajak melihat dan mempercayai bahwa sesuatu telah berubah. Untuk berubah, orang harus berpindah dari 'comfort zone' ke 'discomfort zone', yang berarti bahwa orang harus berperang melawan nalurinya, melawan sejarah hidupnya. Langkah terakhir setelah melihat dan mempercayai bahwa sesuatu telah berubah adalah bergerak menuju perubahan itu dan menyelesaikannya dengan sepenuh hati.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan membutuhkan waktu, biaya, dan kekuatan. Untuk bisa menaklukkannya dibutuhkan kematangan berpikir, kepribadian yang teguh, konsep yang jelas dan sistematis, dilakukan secara bertahap, dan dukungan yang luas.

Dan kemudian yang tersisa hanya 3 kata, BERUBAH atau MATI!!


--------------------------------------------------------------------------------
**Inspired by "CHANGE" / Rhenald Kasali, Ph.D. / June, 2005

My WorLD, ...My HeARt, ...My SouL © 2008 | Coded by Randomness | Illustration by Wai | Design by betterinpink!