Sunday, April 17th, 2016
Pagi yang santai, tidak ada
aktivitas berarti, selain mematangkan rencana kuliner akibat menonton
acara kuliner di TV yang menyebabkanku mendadak rindu dengan kuliner kampung
halaman.
Kuambil koran Kompas hari ini,
lembar demi lembar ku buka dan ku baca, sampai pada satu halaman yang membahas
tentang uniknya strategi bisnis dan strategi marketing kultur generasi Y;
Generasi yang disebut juga generasi millennium, yaitu mereka yang lahir awal tahun
1980 hingga awal tahun 2000. Generasi yang sangat melek teknologi, terkesan
kasual, santai tetapi dinamis, kreatif, aktif, pintar, dan agresif.
Zaman telah berubah. Era baru di industri usaha telah dimulai. Kombinasi antara kehadiran generasi Y dan teknologi digital telah menghasilkan kultur baru seperti kesetaraan atau tidak ada lagi atasan dan bawahan di perusahaan, tetapi yang ada adalah teman kerja, kolaborasi lebih menonjol dibandingkan dengan prestasi pribadi, dan target gaji atau uang bukan yang utama karena mereka lebih memburu tantangan. Intinya adalah inspiratif, kreatif, dan tidak birokratis menjadi kultur pada era baru ini. Pola kerja dibangun dengan keterampilan interpersonal yang kuat, antusiasme, dan kemudahan berkolaborasi. Pada kenyataannya, inovasi dan ide dari generasi Y akan menstimulus kerja yang efektif dan efisien.
Alkisah ada sekelompok anak muda yang
membangun sebuah perusahaan, bergerak di industri pangan dengan lokasi pabrik di
daerah Bojonegoro, Jawa Timur. Perusahaan yang merupakan perusahaan minuman
berbahan sarang burung wallet ini, Realfood,
mengadopsi kultur generasi Y, kewirausahaan sosial, teknologi digital, dan
teknologi pangan secara bersamaan.
Kultur generasi Y yang diadopsi
adalah suasana santai, dinamis, tidak formal, namun tetap produktif. Ruangan
ruangan di kantor mereka (Ruangan kerja, Ruang makan, Ruang pertemuan,
perpustakaan, tempat untuk hiburan dan olahraga) didesain mirip tempat bermain,
terkesan santai, berwarna warni cerah untuk dinding dan perabot kerja,
bergambar seni pop di dinding, tidak bersekat, tidak formal, namun tampak ceria, serius bekerja, dan produktif.
Karena kultur generasi Y adalah
kultur yang melek teknologi, maka sudah pasti perusahaan ini mengadopsi
teknologi digital, mereka mengerjakan semuanya dari nol hingga terwujud produk
sebotol minuman dari sarang burung wallet. Teknologi digital digunakan sejak pembuatan
desain botol, setelah itu mereka memesan desain botol ke produsen botol. Desain lainnya adalah desain kemasan dan
promosi produk. Untuk penjualan mereka lebih mengandalkan media sosial,
sehingga di pabrik pangan ini terdapat berbagai ahli desainer digital,
pemasaran digital, hingga fotografer dan videografer. Di sini mereka semua
mempunyai peran strategis. Mereka mengerjakan sendiri, bukan diserahkan ke
pihak ketiga, dalam pembuatan bahan bahan promosi, desain kemasan, video
promosi, dan lain lain berdasarkan nilai nilai yang mereka punya dan yakini.
Untuk produksi minuman, dilakukan dengan menggunakan teknologi robot, sehingga
tidak banyak menggunakan tenaga manusia. Mereka lebih memfokuskan kebutuhan
akan tenaga manusia diproses kreatif (bidang pemasaran, komunikasi, dan desain)
untuk memasuki pasar.
Di sini lah keunikan perusahaan
ini, mereka bukan menjual produk semata, melainkan juga menawarkan nilai
nilai. Mereka ingin menggerakkan
kesetiakawanan sosial melalui produk mereka.
Sebelum menjangkau konsumen, mereka telah menanamkan nilai nilai itu
kepada diri mereka sendiri, melalui kegiatan yang dinamakan Generasi Matoh
(Gema) yang berarti generasi mengagumkan. Program ini mewajibkan karyawan untuk
mengunjungi desa dan berinteraksi dengan anak anak desa, memotivasi anak anak
untuk menggapai cita cita dan berpendidikan.
Perusahaan ini berangkat dari
kewirausahaan sosial, dimana mereka mengajak konsumen ketika minum produk
mereka untuk membangun kesehatan dan mengembangkan sesama. Saat minum,
sebenarnya konsumen membantu orang lain dalam bidang pendidikan dan memberantas
kemiskinan. Jika sudah berjalan, ke depannya konsumen akan diajak dalam
kegiatan Generasi Matoh.
Di sisi lain, industri mereka
menghasilkan sedikit limbah, berupa air dan sedikit bahan organik sisa proses
produksi, dan limbah itu tetap mereka olah berdasarkan rasa tanggung jawab atas
nilai nilai yang mereka tawarkan ke konsumen.
Fenomena bisnis di atas menandai
munculnya era baru di industri pangan yang telah dimulai, konsep bisnis lama
yang menjual produk semata telah berubah menjadi menjual nilai. Keuntungan
sebesar besarnya tidak berarti keuntungan financial, tetapi juga keuntungan
untuk konsumen dan masyarakat.
Fenomena baru ini, lingkungan kerja menjadi tempat bermain yang menyenangkan, lebih egaliter, dan terkoneksi dengan pasar global. Untuk menghadapinya, sejumlah langkah harus segera dilakukan untuk memacu pertumbuhan bisnis, antara lain: jam kerja
yang fleksibel, mengurangi rapat yang tidak penting, menyederhanakan prosedur
pelaporan, memotong hierarki yang bertingkat tingkat, komunikasi yang lebih
terbuka, mengurangi waktu lembur, dan mendorong pekerja untuk lebih banyak
bercengkrama dengan keluarga.
Pilihan ini pasti mengubah pola anggaran, pola perekrutan karyawan, pola hubungan personal, pola pertemuan, pola pelaporan, dan bahkan perubahan ruang kerja. Lingkungan kerja berubah menjadi tempat yang nyaman untuk beraktivitas, rapat tidak harus sering dilakukan karena sistem diskusi secara terbuka dilakukan secara daring, tidak ada lagi instruksi dari pimpinan ke karyawan karena yang ada adalah berbagi informasi sesama teman kerja.
Sekali lagi, perubahan (karena dunia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang) tidak bisa ditentang tetapi harus berdamai dengannya, beradaptasi dengannya. Hanya mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan itulah yang mampu bertahan, maka seleksi alam akan berlaku.
Dan kemudian tetap yang tersisa hanya 3 kata, BERUBAH atau MATI!!
Sekali lagi, perubahan (karena dunia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang) tidak bisa ditentang tetapi harus berdamai dengannya, beradaptasi dengannya. Hanya mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan itulah yang mampu bertahan, maka seleksi alam akan berlaku.
Dan kemudian tetap yang tersisa hanya 3 kata, BERUBAH atau MATI!!
-------------------------------------------------------------------------------------------
**Inspired by some articles in Kompas
newspaper (140316, 260316, 170416)