January
10th, 2019..
Hari ini
aku masih di sini, menemani mbak Riri dari jauh, sampai semua urusan sekolahnya
aman terkendali, sementara yang ditemani sudah duduk manis di kelasnya. Kemarin
adalah hari ketigaku, tugas utamaku mencari dan membeli semua kebutuhan mbak
Riri, kebutuhan bulanan dan kebutuhan sekolahnya selama menuntut ilmu di sini.
Tau dimana belinya?? Gak lah!! ðŸ¤ðŸ˜†Jaman
sekarang mah tinggal tanya Mr. Google to, dijamin kelar semua masalah. Cuma
butuh keberanian dan modal muka cuek (plus doa) aja pergi kemana mana sendiri,
secara ini di negeri orang. Kalaupun tersesat, punya mulut kan, tinggal tanya,
beres!! (Heheee..)
Dan semua
kebutuhan Mbak Riri sudah terbeli, tinggal menitipkannya di kepala asrama hari
ini. Tadinya aku berencana naik Grab, but at the end aku memilih naik bis, irit
bok!! Masih mikir irit juga ya aku, padahal lebih rempong loh, secara barang
yang dibawa banyak banget. Harus diirit - irit uangnya, coz ada barang yang
kuincar untuk dibeli. (Hahaaa.. Dasar perempuan!!)
Tiket sudah
kubeli di Terminal Bis terdekat, masih 45 menit lagi dari jam keberangkatan. Ku
cari tempat duduk dekat platform bisnya, tersisa 1 kursi di platform 2, kuhempaskan badanku
perlahan di situ. Di depan ku duduk seorang bapak tua, membuatku merasa tak
nyaman. Ia sedang melahap setangkup roti isi, belepotan kemana mana; Ternyata
ia hanya mempunyai satu tangan, terbersit ibaku padanya. Tadi sempat terlihat
ia meludah sembarangan, dan aku terpana. Maafkan aku ya Pak, yang hanya mampu
bertahan 10 menit bertengger di kursi pilihanku ini. Naluriku mengajak
berpindah tempat, melenggang ke platform 5, karena perutku mulai merasa tak
enak.
Setelahnya,
aku duduk santai melepas waktu, sambil mengutak - utik gadget. Sepuluh menit
sebelum keberangkatan, aku beranjak melangkah ke lantai bawah, menuju ke bis
tujuan. Setelah memasukkan barang di bagasi bis, aku naik dan duduk di kursi
sesuai nomer yang tertera di tiket. Did you know who seats beside me?? Yup,
bapak tua tadi!! Spechless, tak bisa berucap, sepatah dua patah pun tak
sanggup, hanya bisa tersenyum dan menertawai diri. Hmmm..
Ruang dan
waktu selalu hadir untuk sebuah keseimbangan, semesta alam menuntut, dan Allah
itu Maha Adil. Orang yang tadinya sempat membuatku sedikit enggan dan merasa
tak nyaman ketika duduk berhadapan di ruang tunggu, sekarang dipersembahkan -
Nya untuk duduk bersebelahan denganku di bis, tepat di sebelah kiriku, selama 1.5 jam ke depan. Pasrah dan ikhlas aja deh.. (Hahaaa...) Ampun, Ya Rabb. Cubitanmu
hari ini mengingatkanku bahwa aku memang masih sangat tak sempurna, masih harus
terus belajar peduli dan menghargai orang lain. And, I really know that.
Dan taukah
engkau apa yang terjadi selanjutnya, setelah itu? Sehabis dicubit - Nya hari
ini, Dia langsung berbaik hati padaku, diberikan - Nya aku kemudahan untuk
bertemu Mbak Riri. Biasanya dalam hari - hari sekolah aku baru bisa bertemu Mbak
Riri di atas jam 5 sore, itu pun kalo tidak ada kegiatan sekolah lagi.
Hari ini ketika aku sampai asrama, Mbak Riri ada. Mungkin karena awal tahun
ajaran baru dimulai kali ya, jadi belum terlalu padet jadwalnya.
Alhamdulillaahh..
Life is a
mystery, janji Allah itu selalu pasti.
Love Allah
and you..