1/11/2019

ADILNYA SEMESTA ALAM




January 10th, 2019..

Hari ini aku masih di sini, menemani mbak Riri dari jauh, sampai semua urusan sekolahnya aman terkendali, sementara yang ditemani sudah duduk manis di kelasnya. Kemarin adalah hari ketigaku, tugas utamaku mencari dan membeli semua kebutuhan mbak Riri, kebutuhan bulanan dan kebutuhan sekolahnya selama menuntut ilmu di sini. Tau dimana belinya?? Gak lah!! 🤭😆Jaman sekarang mah tinggal tanya Mr. Google to, dijamin kelar semua masalah. Cuma butuh keberanian dan modal muka cuek (plus doa) aja pergi kemana mana sendiri, secara ini di negeri orang. Kalaupun tersesat, punya mulut kan, tinggal tanya, beres!! (Heheee..)


Dan semua kebutuhan Mbak Riri sudah terbeli, tinggal menitipkannya di kepala asrama hari ini. Tadinya aku berencana naik Grab, but at the end aku memilih naik bis, irit bok!! Masih mikir irit juga ya aku, padahal lebih rempong loh, secara barang yang dibawa banyak banget. Harus diirit - irit uangnya, coz ada barang yang kuincar untuk dibeli. (Hahaaa.. Dasar perempuan!!)

 


Tiket sudah kubeli di Terminal Bis terdekat, masih 45 menit lagi dari jam keberangkatan. Ku cari tempat duduk dekat platform bisnya, tersisa 1 kursi di platform 2, kuhempaskan badanku perlahan di situ. Di depan ku duduk seorang bapak tua, membuatku merasa tak nyaman. Ia sedang melahap setangkup roti isi, belepotan kemana mana; Ternyata ia hanya mempunyai satu tangan, terbersit ibaku padanya. Tadi sempat terlihat ia meludah sembarangan, dan aku terpana. Maafkan aku ya Pak, yang hanya mampu bertahan 10 menit bertengger di kursi pilihanku ini. Naluriku mengajak berpindah tempat, melenggang ke platform 5, karena perutku mulai merasa tak enak.

Setelahnya, aku duduk santai melepas waktu, sambil mengutak - utik gadget. Sepuluh menit sebelum keberangkatan, aku beranjak melangkah ke lantai bawah, menuju ke bis tujuan. Setelah memasukkan barang di bagasi bis, aku naik dan duduk di kursi sesuai nomer yang tertera di tiket. Did you know who seats beside me?? Yup, bapak tua tadi!! Spechless, tak bisa berucap, sepatah dua patah pun tak sanggup, hanya bisa tersenyum dan menertawai diri. Hmmm..

Ruang dan waktu selalu hadir untuk sebuah keseimbangan, semesta alam menuntut, dan Allah itu Maha Adil. Orang yang tadinya sempat membuatku sedikit enggan dan merasa tak nyaman ketika duduk berhadapan di ruang tunggu, sekarang dipersembahkan - Nya untuk duduk bersebelahan denganku di bis, tepat di sebelah kiriku, selama 1.5 jam ke depan. Pasrah dan ikhlas aja deh.. (Hahaaa...) Ampun, Ya Rabb. Cubitanmu hari ini mengingatkanku bahwa aku memang masih sangat tak sempurna, masih harus terus belajar peduli dan menghargai  orang lain. And, I really know that.




Dan taukah engkau apa yang terjadi selanjutnya, setelah itu? Sehabis dicubit - Nya hari ini, Dia langsung berbaik hati padaku, diberikan - Nya aku kemudahan untuk bertemu Mbak Riri. Biasanya dalam hari - hari sekolah aku baru bisa bertemu Mbak Riri di atas jam 5 sore, itu pun kalo tidak ada kegiatan sekolah lagi. Hari ini ketika aku sampai asrama, Mbak Riri ada. Mungkin karena awal tahun ajaran baru dimulai kali ya, jadi belum terlalu padet jadwalnya. Alhamdulillaahh.. 

Life is a mystery, janji Allah itu selalu pasti. 
Love Allah and you..

My WorLD, ...My HeARt, ...My SouL © 2008 | Coded by Randomness | Illustration by Wai | Design by betterinpink!