January 12th, 2019
Pagi ini langit begitu
ceria,
biru merekah..
Dan awan pun
tersenyum,
putih berderet dengan
anggunnya..
Terlihat sang mentari
bergerak naik perlahan,
seakan tak mau kalah
menampakkan sinarnya..
HP ku berdering,
kulihat namamu terpampang
di sana..
Janji pun terlontar,
menemanimu menyeruput
segelas coklat hangat,
kesukaan kita, di weekend
ini..
Kamu memang tak pernah
lupa,
kemana pun kamu pergi kamu
selalu menemuiku sepulangmu..
Hanya untuk berbagi cerita
mu cerita ku,
walaupun hanya sejenak..
Padahal kita selalu ngobrol
setiap hari kan,
tapi kamu tetap saja
seperti itu,
melakoni itu seperti sudah
menjadi ritualmu,
sampai sekarang..
Entah kenapa kita selalu
nyambung tentang apapun ya, Rei..
Kamu menjadi kamu,
Aku menjadi aku,
apa adanya..
Dan tanpa sadar alam pun
menggiring kita untuk selalu sehati,
kita selalu kaget aja
setiap ketemu,
“kenapa bisa sama yaaa..”,
dan setelah itu kita
terbahak bersama pasti..
Ada warna sedih, marah, dan
ceria..
Ada putih, ada hitam..
Gak selalu mulus ya, Rei..
Tapi itulah kita,
seakan bagai magnet yang
tak terpisahkan..
Saling melengkapi..
Saling menghargai..
Saling mencoba mengerti,
segala kekurangan kelebihan..
Saling menasehati dalam
kebaikan,
karena Allah ya, Rei..
Terima kasih untuk semua
waktumu untukku..
Persahabatan ini indah,
Reyna..
Sangat indah malah
menurutku..
Janjimu, kamu akan selalu
menjagaku..
Menemani hari hari ku
sampai kapan pun,
karena sahabat tak pernah
ingkar janji,
begitu katamu..
Love you, dear..
Dulu, sekarang, juga
nanti..
Allah bless you, always..